Aku mencintaimu diam-diam
Sesayup malaikat menyanyikan lagu kematian
Begitu sunyi, begitu tiba-tiba
Aku mencintaimu dalam diam.
Seperti para penyair, aku mewujud puisi,
Memanggilmu dalam sejuta hening
Mendamba bibirmu
Menyesap rinduku yang berdenting
Aku selalu suka membaca rindu, dan aku menyukai rindu yang Kakak puisikan π
Aih, terimakasih Ben π
Menyeruak rindu itu bagaikan hujan menuju tanah… Jangan pernah terpisahkan orang ketiga, Mataharilah orang menyebutnya…
π π terimakasih sudah mampir :):)
Ini merupakan sajak sederhana dengan metafora yang sekali baca bisa jatuh hati, pembaca yang memahami isi akan langsung melirik isi. salut.
keren mbak rosa…
Haha. Sajak-sajak saya selalu tidak jujur. Coba baca cerpennya sih *ngelunjak*
ini dipersembahkan untuk mereka yang mencintai dalam diam π
*termasuk saya hahaha*
Kau telah Buatku tersesat di sini Di antara para aksara Aksaramu yang mengurungku
Buat dirimu makin tersesat. Masih banyak belukar aksara tersedia. Selamat!
Kalau dengan diam pun aku tak bisa mencintaimu,
Dengan air mata mana lagi aku harus menangis ?
ahihihi . .
Bahasanya mengena tepat, puisi yang indah
Terima kasih π
tetiba mata berair :’)
:’)
Aku benar benar tersesat di tualang yg kau sajikan..sukses selalu